PEMBELAJARAN KUANTUM (QUANTUM TEACHING)
Begitu banyak metode mengajar yang terdapat dalam dunia pendidikan,nah salah satunya adalah metode yang di sebut dengan Kuantum ini berikut sedikit penjelasan tentang metode Kuantum
A. Pengertian Pembelajaran Kuantum
Begitu banyak metode mengajar yang terdapat dalam dunia pendidikan,nah salah satunya adalah metode yang di sebut dengan Kuantum ini berikut sedikit penjelasan tentang metode Kuantum
A. Pengertian Pembelajaran Kuantum
Kata quantum sendiri berarti interaksi
yang menggubah energi menjadi cahaya. Jadi quantum teaching menciptakan
lingkungan belajar yang efektif dengan cara menggunakan unsur yang ada pada
siswa dan lingkungan belajarnya melalui interaksi yang terjadi di dalam kelas. Colin
Rose berpendapat bahwa quantum teaching adalah panduan praktis dalam
mengajar yang berusaha mengakomodir setiap bakat siswa atau dapat menjangkau
setiap siswa.
Selain itu juga quantum teaching dapat diartikan sebagai pengubahan
bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar momen belajar.
Interaksi-interaksi ini mencakup unsur-unsur untuk belajar efektif yang
mempengaruhi kesuksesan siswa. Interaksi-interaksi ini mengubah kemampuandan bakat alamiah siswa menjadi cahaya
yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan orang lain (De Porter; 2000: 5). Quantum teaching juga menekankan
penggubahan yang meriah dengan segala nuansanya (De Porter; 2000: 3).
1.
Karakteristik Umum
Quantum teaching menuntut guru untuk dapat; 1) memberikan
kebebasan belajar siswa, 2) menampung keanekaragaman budaya siswa, 3)
memfasilitasi siswa berkembang sesuai dengan modalitas belajarnya masing-
masing, 4) menyertakan otak kanan untuk ikut aktif dalam pencapaian tujuan
belajar, 5) menjadi pengorkestra yang baik, yang mampu manata semua komponen
belajar untuk bekerja sama secara sinergis mencapai tujuan belajar, 6) mengubah
suasana belajar secara meriah dengan menyertakan segala kaitan termasuk unsur
seni/ musik, 7) menimbulkan berbagai interaksi positif serta memanfaatkan perbedaan
siswa untuk momen belajar. Walaupun memiliki akar landasan
bermacam-macam sebagaimana dikemukakan di atas, pembelajaran kuantum memiliki
karakteristik umum yang dapat memantapkan dan menguatkan sosoknya. Beberapa
karakteristik umum yang tampak membentuk sosok pembelajaran kuantum sebagai
berikut.
o
Pembelajaran kuantum berpangkal pada psikologi kognitif, bukan fisika
kuantum meskipun serba sedikit istilah dan konsep kuantum dipakai.
o
Pembelajaran kuantum lebih bersifat humanistis, bukan
positivistis-empiris, “hewan-istis”, dan atau nativistis. Manusia selaku
pembelajar menjadi pusat perhatiannya.
o
Pembelajaran kuantum lebih bersifat konstruktivis(tis), bukan
positivistis-empiris, behavioristis, dan atau maturasionistis.
o
Pembelajaran kuantum berupaya memadukan [mengintegrasikan],
menyinergikan, dan mengolaborasikan faktor potensi-diri manusia selaku
pembelajar dengan lingkungan [fisik dan mental] sebagai konteks pembelajaran.
o
Pembelajaran kuantum memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu
dan bermakna, bukan sekadar transaksi makna.
o
Pembelajaran kuantum sangat menekankan pada pemercepatan pembelajaran
dengan taraf keberhasilan tinggi. Di sini pemercepatan pembelajaran diandaikan
sebagai lompatan kuantum. Pendeknya, menurut pembelajaran kuantum, proses
pembelajaran harus berlangsung cepat dengan keberhasilan tinggi.
o
Pembelajaran kuantum sangat
menekankan kealamiahan dan kewajaran proses pembelajaran, bukan keartifisialan
atau keadaan yang dibuat-buat. Kealamiahan dan kewajaran menimbulkan suasana
nyaman, segar, sehat, rileks, santai, dan menyenangkan, sedang keartifisialan
dan kepura-puraan menimbulkan suasana tegang, kaku, dan membosankan.
o
Pembelajaran kuantum sangat menekankan kebermaknaan dan kebermutuan
proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang tidak bermakna dan tidak bermutu
membuahkan kegagalan, dalam arti tujuan pembelajaran tidak tercapai.
o
Pembelajaran kuantum memiliki model yang memadukan konteks dan isi
pembelajaran. Konteks pembelajaran meliputi suasana yang memberdayakan,
landasan yang kukuh, lingkungan yang menggairahkan atau mendukung, dan
rancangan belajar yang dinamis.
o
Pembelajaran kuantum memusatkan perhatian pada pembentukan keterampilan
akademis, keterampilan dalam hidup, dan prestasi fisikal atau material.
o
Pembelajaran kuantum menempatkan nilai dan keyakinan sebagai bagian
penting proses pembelajaran. Tanpa nilai dan keyakinan tertentu, proses
pembelajaran kurang bermakna.
o
Pembelajaran kuantum mengutamakan keberagaman dan kebebasan, bukan
keseragaman dan ketertiban.
o
Pembelajaran kuantum mengintegrasikan totalitas tubuh dan pikiran dalam
proses pembelajaran. Aktivitas total antara tubuh dan pikiran membuat
pembelajaran bisa berlangsung lebih nyaman dan hasilnya lebih optimal. (Rusman : 2010)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar